Bulan sabit meredup dan hilang di balik awan
Sang Jaka Belek terengah berpendar merah
Lintang Pari pun menghilang tak mau tunjukkan jalan
Gemintang menghilang ditelan rintik hujan...
Gerah... Peluk raga...
Resah... Dekap jiwa...
Lelah... Membuncah...
Letih... Membuih...
Asa berderak... Mulut berteriak...
AKU, KAU, KITA... SATU!!!
Ujung demi ujung bertaut, erat menyatu...
Rachsa demi rachsa berpadu...
Tarian jiwa lembut merajut cinta...
Nyanyian suksma syahdu penuh rindu...
Janji hati telah terucap tuk wujudkan asa
Lepas semua beban, hilang semua letih...
Berpijar, meletup sirnakan ragu di dada
Rintik hujan menjadi saksi
Ketika jiwa-jiwa berpadu...
Saat benih-benih ditanam kembali...
Tatkala langkah mantap berderap...
Di kala situasi serba tak pasti...
Demi senyum-senyum penuh kasih...
Untuk tawa-tawa penuh bahagia...
Untukmu, bakti ini... _/\_
(Djati, 02052014, 22:37)
Makasih kunjungannya, Mas Samijo. Maaf baru balas.
BalasHapusSegera meluncur ke link tsb.