Guru Sejati bagi komunitas Jawa/orang yang mempelajari budaya Jawa (untuk komunitas / budaya yang lain mungkin sebutannya berbeda) adalah suatu sosok yang agung yang hanya bisa dijumpai dengan jalan tertentu, saat mana kita mencapai kondisi kesadaran tertinggi – kebenaran hakiki sehingga mendapat pencerahan batin. Pencerahan batin inilah saat yang disebut bertemu dengan Guru Sejati.
Pencerahan batin ini dapat diperoleh dari uraian seorang Guru (meskipun pencerahan ini tanpa bertemu Guru Sejati), maupun dengan jalan melakukan tata cara tertentu (yang diajarkan oleh orang yang tahu dan mengerti tata cara tersebut) sehingga kita mencapai taraf Kesadaran Tertinggi dan Kebenaran Hakiki.
Pencerahan batin ini bukan hanya membuka batin kita, tetapi juga membuka akal, pikiran serta kesadaran kita secara menyeluruh.
Dan menurut apa yang kupelajari, Guru Sejati hanya bisa didapat/ditemui apabila kita sudah mengetahui hakekat hidup kita sendiri (apa, bagaimana, darimana kita berasal, akan kemana, dan mengapa kita ada di bumi ini). Tentu hal ini bisa kita capai setelah kita mempelajari dari seorang Guru yang benar-benar mumpuni dan memiliki ilmu yang sejati. Meskipun pada beberapa orang terpilih (Nabi, Rasul, Orang Winahyu) hal ini (hakekat hidup) dipahami tanpa bantuan Guru secara fisik, dan tentu pemahaman Orang-orang Terpilih ini lebih dalam dari apa yang bisa ditangkap oleh manusia biasa.
Secara teori mudah, tapi untuk mencapai sesuatu yang Sejati memang tak pernah didapat dengan mudah, andaikan kita mendapat dengan mudah, kita akan mengalami kesulitan untuk mencerna itu semua.
Susah? Tentu!
Kecepatan untuk menangkap dan mencerna berkaitan dengan IQ dan EQ serta spiritualitas masing-masing orang. Hal ini tidak bisa dipaksakan, karena setiap orang memiliki batas sendiri-sendiri untuk menerima, memahami dan menghayatinya.
So, kembali pada pertanyaan yang sampai saat ini selalu mengusik benakku, sebuah pertanyaan yang teramat sederhana namun penuh dengan tantangan, dan… jawaban dari pertanyaan ini merupakan cermin hidup kita di masa depan, pertanyaan itu adalah :
“Kau ingin menjadi orang biasa/kaprah atau ingin menjadi orang linuwih/orang utama?”
Meskipun tidak terlihat adanya hubungan antara pertanyaan ini dengan proses mencari Guru Sejati tetapi, untuk dapat menemukan Guru Sejati harus dilalui dengan upaya yang tak kenal lelah dan berusaha tuk mencapai apa yang dicita-citakan dengan segenap usaha yang lebih keras daripada orang biasa.
Karena orang yang sudah bertekad menemui Guru Sejati, maka dia sebenarnya tengah berusaha menjadi orang yang utama dan luhur sesuai dengan takaran dirinya sendiri dalam batas maksimal keilmuan dan pemahaman yang dimilikinya.
Satu hal yang pasti, jika apa yang kita perbuat tidak mencerminkan keluhuran budi dan keutamaan diri, jangan harap dapat bertemu Guru Sejati.
Saat kau menemukan seorang manusia yang telah bertemu Guru Sejati, maka darinya akan kau peroleh pengertian tentang semua hal yang kau tanyakan. Kan kau temukan tentang hakekat hidup dan kehidupan ini.
Akan jelas bagimu bagaimana kau menjalani hidup ini, dalam bertindak dan berperilaku, dalam mencari ilmu yang bermanfaat, dalam mencari rizqi yang halal serta nikmat, dan juga dalam mencari jodoh yang berkah.
Setelah kau tahu asal mula kehidupanmu, untuk apa kau hidup, bagaimana kau menjalani hidup ini,bagaimana dan akan kemana kehidupan sesudah matimu, maka kau akan tahu apa dan bagaimana kau bertindak dan berusaha untuk mencapai keinginan dan cita-citamu.
Yups, hampir semua hal tersebut telah banyak diterangkan dalam ajaran – ajaran agama (Islam, Kristen, Katolik, Nasrani, Hindu, Budha, Yahudi, dll), namun apa yang kau dapati dari orang yang telah bertemu Guru Sejati akan lebih mendalam lagi. Entah Beliau itu seorang Kiai, Pendeta, Rabi Yahudi, Pastur, Brahmana atau yang lainnya yang aku tak tahu sebutannya.
Dalam beberapa keterangan, Guru Sejati bukanlah seperti yang kuuraikan di atas. Beberapa kalangan mengatakan Guru Sejati itu adalah diri sendiri yang tak hentinya berusaha, belajar tanpa mengenal batasan usia, sehingga mendapatkan hasil yang maksimal dari usaha untuk meraih cita-cita.
Berusaha dan belajar untuk menjadi setingkat lebih baik dari yang sudah dicapai, senantiasa merasa bahwa jika orang lain bisa melakukan, mengapa diri sendiri tak bisa melakukan hal yang sama – sesuai dengan kemampuan yang kita miliki.
So, Guru Sejati adalah kemampuan dan kemauan kita untuk senantiasa berusaha tanpa mengenal lelah dalam meraih sesuatu yang lebih baik, lebih sempurna yang pada akhirnya membuat kita mencapai tataran tertinggi dalam kehidupan kita, senantiasa percaya akan kemampuan diri sendiri namun tetap sumeleh tanpa wates (berserah diri sepenuhnya pada Allah Yang Maha Kuasa setelah berusaha dengan sekuat tenaga) dalam segala hal.
Siapa, kemana dan apa yang akan kau cari tentu agar bisa bertemu Guru Sejati akan bertumpu pada kepercayaan, agama serta pemahaman dan ilmu yang kau anut dan kuasai…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar