Entri yang Diunggulkan

Dahulu Mana, Telur dan Ayam?

Pertanyaan klasik dan ajeg yg jadi bahan debat tanpa ujung jika ngrembug bab Sangkan adalah... . . . . . Disit ndi endog karo pitik? (Dulu m...

Jumat, 06 Mei 2011

Catatan dari Sebuah Renungan

Sebuah renungan yang tak terjawab dengan mudah dan tak terpahami begitu saja…
Karena sarat dengan pertentangan nilai yang ada…
Semakin banyak aku merenung serta berdiam diri tuk bersyukur, tuk berpikir dan mencari jawaban atas semua pertanyaan yang ada di dalam kepalaku, pikiranku, akalku dan hatiku…
Semakin aku ingin menyelami kebenaran tentang Tuhan Yang Maha Agung…
Semakin aku ingin menyelami hakekat tentang manusia itu sendiri…
Ternyata…
Kebenaran Sejati, Ilmu Ketuhanan Yang Hakiki seperti lubang tanpa dasar…
Seperti sebuah Black Hole di alam semesta,  menghisap semua yang ada  disekelilingnya dan tak membiarkan tuk keluar lagi…
Kebenaran Sejati, Ilmu Ketuhanan Yang Hakiki seperti lubang tanpa dasar…
Menghisap semua pengetahuan, pemahaman dan pengertianku…
Semakin banyak aku tahu, pahami dan mengerti…
Semakin aku menyelami apa yang telah ku dapatkan…
Maka… semakin aku tak tahu apa-apa…
semakin aku merasa bodoh, semakin banyak yang ku tak tahu, semakin banyak yang tak ku pahami serta tak ku mengerti 
semakin banyak yang tak terselami…
Ku merasakan kehampaan tanpa ujung,
meskipun aku tahu, pasti ada titik akhir dari semua yang kucari…
Aku

tak tahu berapa lama untuk mencapainya…
Hingga aku mengetahui, memahami dan mengerti
Kebenaran Sejati, Ketuhanan Yang Hakiki…
Aku tak tahu akankah aku mencapai hal itu sebelum ajalku menjelang…
Atau… tak akan pernah mencapai titik akhir dari pencarianku…
Ku tahu sesuatu yang sejati selalu sulit dan penuh perjuangan untuk mendapatkannya…
Karena itulah…
aku senantiasa mencari dan mencari tanpa henti, tanpa lelah, demi memperoleh apa yang kucari,
sampai kehampaan lenyap dari dalam diriku!
Walau

pun ku tahu…
tanpa bimbingan dari orang yang telah “putus ing ilmune”, mustahil memperoleh Ilmu Sejati, Kebenaran Sejati dan Ketuhanan Hakiki…
Kadang, apa yang kudapat melenceng dari garis Kebenaran Sejati,
sehingga aku tersesat dan membuat kesalahan…
Namun… saat kudapati jawaban yang sebenarnya…
aku makin memahami apa yang sesungguhnya telah kudapati…

Semua kadang tak terpahami begitu saja…
pemikiran yang mendalam dan berulang kali…
kadang tak jua memperoleh pemahaman dan pengertian yang tepat dan benar…
Semua ada jawabannya, namun ku kadang tetap tak bisa memahami dan mengerti…
Meskipun semua kemampuanku telah kugunakan secara maksimal…
Meskipun aku telah dibimbing oleh orang yang mengetahui dan mengerti apa yang kucari tersebut…

Bagaimanapun juga, untuk semua pembelajaran, pengalaman, pemahaman, pengertian, dan… semua hal yang telah kuperoleh dari aku kecil sampai saat ini, aku tetap bersyukur atas semua yang telah kudapat, kualami. 
Terimakasih, Ya Allah Yang Maha Segalanya…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar