Entri yang Diunggulkan

Dahulu Mana, Telur dan Ayam?

Pertanyaan klasik dan ajeg yg jadi bahan debat tanpa ujung jika ngrembug bab Sangkan adalah... . . . . . Disit ndi endog karo pitik? (Dulu m...

Senin, 02 Mei 2011

Apakah Yang Dicari Oleh Manusia?

Berapa lama manusia menghuni bumi ini?
Adakah kau berpikir mengapa manusia harus hidup dan tinggal di bumi?
Dengan segala suka duka, segala kesenangan dan penderitaan?

Apakah setiap peradaban manusia selalu diawali dan diakhiri dengan kehancuran?
Kehancuran dari umat sebelumnya untuk awal sebuah kebudayaan?
So, mengapa harus terjadi semua itu?
Mengapa manusia harus hidup dan tinggal di atas bumi yang fana ini?

Suka-duka, bahagia-nestapa, berhasil-gagal…
Dan entah dualisme apalagi yang senantiasa dihadapi oleh manusia…
Mengapa kita harus mengalami semua itu?

Manusia tinggal di atas bumi tak lama…
      (dibandingkan usia bumi itu sendiri)
Rata-rata manusia hidup di bumi hanya 70 tahun…
Kadang lebih lama, dan sering kali kurang dari itu…
      (terjadi karena banyak sebab, sakit, bunuh diri atau sebab lainnya…)
Peradaban manusia telah berkembang selama lebih dari satu setengah juta tahun yang lalu…

Dari sedikit masa hidup di bumi ini, apakah yang telah dilakukan?
Menjalani hidup apa adanya sebagaimana yang dilakukan orang lain?
      (dibesarkan, kerja sekedarnya, menikah, punya anak dan mati…)
Ataukah berusaha mencapai batas maksimal kemampuan dirinya?
      (berusaha semaksimal mungkin untuk mencapai cita tujuan hidup)

Ataukah…
Membiarkan hidup berjalan apa adanya sebagaimana air mengalir…
Tanpa ingin tahu hakekat hidup manusia itu sendiri…
Dan hanya mengejar materi di dunia ini…
Memperoleh kedudukan dan strata sosial tinggi, menjadi orang baik…
Lalu beribadah untuk mengejar nikmat di dunia akhirat nanti…
Namun… tak tahu hakekat mengapa manusia ada dan hidup di bumi ini?
Sesuatu yang amat memuakkan jika hanya itu yang dicari manusia…
Lalu, untuk apa kau ada di muka bumi
jika kau tak tahu hakekat penciptaanmu?

Tak inginkah kau mengetahui hal itu?
Atau… kau akan menjawab bahwa hal itu bukan urusan kita?
Betapa naif jika manusia hanya membiarkan dirinya menjalani hidup apa adanya…
Tanpa berusaha maksimal mengisi waktu yang ada dengan segala daya dan upaya…

Akankah ada kepuasan batin atas apa yang telah diraih?
Jika hanya mengejar sesuatu yang bersifat materi riil?

Sementara, jauh dikedalaman nurani, terdapat tanya yang menggoda…
Tanya tentang diri manusia itu sendiri, tanya tentang Tuhannya…
Dan entah tanya apa lagi yang tak terjawab, namun senantiasa mengusik hati…

So, berapa lama waktu manusia yang digunakan untuk mencari hakekat dirinya sendiri?
Sehari, sebulan, setahun, sewindu, seabad, ataukah…tidak sedetik pun?

Banyak penelitian tentang alam dan isinya…
Namun, benarkah itu menyentuh substansi dasar manusia itu sendiri?
Substansi yang tidak hanya terdiri dari materi riil?

Penelitian yang ada telah membuka cakrawala manusia tentang alam dan dirinya pribadi…
Namun, mengapa seolah ada kehampaan didalamnya?
Seolah ada sesuatu yang terlupa?
Lalu, untuk apa manusia diciptakan di bumi jika apa yang telah dicapai dan diperoleh terasa hampa?

Ada senang, bahagia, susah, duka, keberhasilan, kegagalan…
Namun, mengapa ada sepercik tanya yang tak terjawab di hati manusia?
Tanya tentang dirinya dengan Tuhannya…?
Tanya tentang hakekat hidupnya sendiri?
Tanya tentang mengapa dunia diciptakan dengan segala kompleksitasnya,
Tanya mengapa manusia terbatasi oleh kematian?

Lalu, untuk apa semua yang dilakukan jika pada akhirnya semua manusia terbatas oleh kematian?
Tanya yang akan segera dijawab, “Semua yang dilakukan adalah untuk penerus kita.”

Dan karena keterbatasan umur manusia itu…
Semua hal yang dilakukan menjadi berharga, menjadi bermakna…

Dan semua tetap akan meninggalkan kehampaan…
Jika kita tetap tak tahu hakekat manusia itu sendiri…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar