"Anak-anak, siapa yang ingin ke surga?" tanya Bunda Guru di PAUD anakku.
Hampir semua anak tunjuk jari, hampir... Sebab anakku g mau tunjuk
jari, tapi malah menangis.
"Kenapa nangis, Mamas?" tanya Bunda Guru.
"Mamas masih belum mau mati, masih belum mau pisah sama Ayah Bunda.
Kata Bunda, bisa ke surga setelah mati," jawab anakku sambil
sesenggukan dengan muka sedih.
Bunda Guru pun hanya tersenyum dan g tau harus bilang apalagi dengar
jawaban anakku.
Aku cuma senyum n ketawa pas Bundane Candra crita seperti itu.
Sungguh, g mudah memberi pemahaman tentang Surga pada anak kecil.
Terlebih saat Candra mburu, "Kapan kita bisa ke Surga? Naik apa
kesana? Di Surga ada apa aja? Kenapa harus ke Surga dan mau apa di
Surga?"
Pertanyaan sederhana, tapi jawabnya butuh mikir jero agar tepat,
simpel dan jelas sehingga mudah dipahami anak kecil tanpa membuatnya
takut atau khawatir.
Sebab, tujuane bukan membuat anak menurut dan berbuat baik karena
takut pada sesuatu, tapi memahami dan mengerti, membuka nalar dan
pikir anak bahwa dia tahu maksud dan tujuan dari semua perbuatannya,
jangan sampai merugikan diri sendiri apalagi orang lain.
Kedepannya, pasti akan lebih banyak lagi pertanyaan kritis... Dan
jalan keluarnya cuma satu, "BELAJAR!"
Why? Agar bisa memberi penjelasan awal yang baik sebagai dasar
pengetahuane Candra atau anak kecil lainnya yang bertanya dengan
kritis.
Kebumen, 20 November 2014
-Djati-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar