Entri yang Diunggulkan

Dahulu Mana, Telur dan Ayam?

Pertanyaan klasik dan ajeg yg jadi bahan debat tanpa ujung jika ngrembug bab Sangkan adalah... . . . . . Disit ndi endog karo pitik? (Dulu m...

Jumat, 06 Desember 2013

Laknat Atau Rahmat?

Setinggi apapun ilmu dan pengetahuan yg dikuasai-sundul langit pisan,
sebenar dan seluhur apapun itu, jika hanya jd retorika, teori, ujub,
kesombongan, pembenaran pribadi, micek mbudeg dengan keadaan sekitar
bahkan sebagai alasan utk memusuhi serta justifikasi membunuh sesama
manusia (bahkan pada yg sehaluan saja tega, apalagi yg jelas-jelas
berseberangan) serta selalu ngumbar hawa nafsu itu, sama saja memupuk
kehancuran, menebar angin, mengundang laknat dan azab Tuhan Yang Maha
Segalanya.

Jika saatnya tiba, sekuat apapun itu, pasti hancur terjerumus ke
jurang kenistaan dan kehancuran tanpa ada yg bisa menolong.

Tetapi, jika ilmu dan pengetahuan itu diimplementasikan, dinyatakan
dalam tindakan nyata dengan sepenuh hati, seberat apapun sanggane
bahkan dengan taruhan nyawa sesuai kapasitas masing-masing sehingga
pada akhirnya bisa gawe rahayuning sarira, kulawarga, nusa lan bangsa,
maka jika itu dilakukan, tak akan ada apapun yg bisa
menghalang-halangi saat Tuhan Yang Maha Segalanya melimpahkan rizqi
penuh rahmat dan berkah-Nya.

Jadi, akan mendapat laknat atau mendapat rahmat semua ada di tangan
kita, semua tergantung dari apa yang sudah, sedang dan akan dilakukan.



29 Juni 2013
-Djati-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar