Entri yang Diunggulkan

Dahulu Mana, Telur dan Ayam?

Pertanyaan klasik dan ajeg yg jadi bahan debat tanpa ujung jika ngrembug bab Sangkan adalah... . . . . . Disit ndi endog karo pitik? (Dulu m...

Senin, 25 Agustus 2014

Pemimpin Sejati

Senajan wus tinakdir jadi Pemimpin, Ga perduli mau Kubu Jokowi-JK,
Kubu Prabowo-Hatta ataupun Kubu lainnya diluar itu, nek mung pada
padudon rebut bener, rebut kuasa agar aman posisi dan agendanya, terus
jadi lupa pada tugas dan kewajibannya pada rakyat, lupa memakmurkan
dan mensejahterakan rakyat, rakyat hanya jadi engkuk-engkukan, yang
diinget hanya ngeruk bandhane negara tuk kepentingan pribadi dan
golongannya, berarti belum Pemimpin Sejati.

Mending Pemimpine dikawal Paspampres akeh, naik mobil mewah anti
peluru dan keamanan beliau terjamin, tapi semua geraknya untuk
kepentingan rakyat, demi kesejahteraan dan kemakmuran rakyat.
Tinimbang pengawalan minimal sing penting aman, pake mobil biasa, tapi
malah tidak mensejahterakan dan memakmurkan rakyat.

Penuhi harapan dan kebutuhan rakyat, maka Pemimpin akan disanjung,
dipuja dan dijaga oleh rakyat yang dipimpinnya.

Dan jika menyengsarakan rakyat, maka Pemimpin akan dihujat, dicaci dan
dimusuhi oleh rakyat yang dipimpinnya.


25 Agustus 2014
-Djati-

#Lakon

Kamis, 21 Agustus 2014

21 Agustus 2014

Hari ini, Kamis 21 Agustus 2014 akan menjadi sejarah bagi seluruh
rakyat Indonesia, bagi seluruh elemen bangsa dan negara kita, pendek
kata, akan menjadi catatan sejarah tuk NKRI tercinta berkaitan dengan
Pilpres, yang akan menjadi tonggak penentu ke depan kehidupan
berdemokrasi bagi seluruh rakyat, bangsa dan negara ini.

Hari ini, jam 11.00 WIB, DKPP yang diketuai Jimly Assidiqie (moga aja
g salah nulis, namane angel je...) akan membacakan keputusannya
terkait pelanggaran kode etik oleh KPU dalam pelaksanaan Pilpres.

Jika melanggar, maka para penyelenggara tersebut akan mendapatkan
sanksi dan hukuman dengan hukuman maksimal dipecat dari KPU, dan jika
tidak melanggar, maka KPU akan direhabilitasi-dipulihkan nama baiknya
oleh DKPP.

Itu peristiwa pertama.

Peristiwa kedua adalah pembacaan putusan MK-yang diketuai Hamdan
Zoelfa (moga g salah tulis y...) terkait gugatan Pilpres oleh Pasangan
Capres Cawapres No. 1, Prabowo-Hatta dengan tergugatnya KPU dan
Pasangan Capres Cawapres No. 2, Jokowi-JK sebagai pihak terkait.

Apapun keputusannya nanti, yang diharapkan adalah semua pihak legawa
dan tidak ada gejolak (tapi dengan melihat yang terjadi akhir-akhir
ini, kok pesimis y... Terlebih bagi yang tidak siap :-)).

Dan, apapun keputusan dan imbas dari keputusan tersebut, yang paling
diuntungkan adalah 'The Real King Maker' (siapa itu? Pasti dah
tahulah, apalagi kalau sering mengikuti berita politik, hehehe...).

Oh iya, menurut Daniel Sparinga, staf ahli Presiden, Presiden SBY akan
sesegera mungkin menemui Presiden terpilih sesuai keputusan MK nanti.
Langkah yang bagus! Jangan lupakan juga yang tidak terpilih agar
situasi tetap kondusif, Pak Presiden...

Yang terakhir, masyarakat sebenarnya sudah tidak peduli apapun
keputusannya nanti, kok...
Kenapa? Sebab masyarakat sudah sibuk dengan urusannya masing-masing
agar bisa tetap survive di kehidupan yang serba susah dan makin susah
saja...

Satu hal yang harus digarisbawahi adalah, jika keputusan ini
menimbulkan gejolak dan negara menjadi genting, yang jadi korban
adalah rakyat (selalu dan selalu...).

Maka, mari kita tunggu apa keputusan DKPP dan MK nanti, serta
bagaimana sikap pihak-pihak yang berperkara.

Semoga yang terbaik tuk rakyat, bangsa dan negara ini, tuk NKRI
tercinta di bulan Kemerdekaan.


21 Agustus 2014, 10:55

-Djati-

Kamis, 07 Agustus 2014

Membatasi Terbatasi

Ketahui dan pahamilah semua kekurangan dan keterbatasanmu, lalu
lakukan yang terbaik untuk meningkatkan kualitas dan kapasitasmu.

Dan jangan sekali-kali membatasi diri, apalagi sampai merasa yang
paling baik dan paling benar.

Jika itu kau lakukan, saat itu juga kau kan terbatasi.

Kualitas dan kapasitasmu tak akan pernah bisa kau maksimalkan.

Akibatnya, saat ada yang bisa melampauimu, kau akan terguncang dengan hebat.

Dengan mengetahui kekurangan serta batasanmu, maka tahu apa yang harus
kau lakukan untuk meningkatkan diri.

Dengan mengetahui kekurangan dan batasanmu, maka kau sudah memenangkan
setengah dari perang yang kau hadapi.


Renungan, 6 Mei 2014
-Djati-‪‪

Pitukonmu

Terlahir dengan 4 derajat: Hidup, Mati, Jodoh dan Rizqi
Akan seperti apa hidup dan kehidupan Manusia
Kembali pada pitukon (gerak dan usaha) manusia itu sendiri
Diam, berdoa dan hanya menunggu pemberian dari Langit tanpa ikhtiar?
Impian pasti tak kan pernah menjadi nyata!
Raihlah mimpi dengan usaha sekuat tenaga diiringi doa sepenuh jiwa

Sapira pikolehmu, gumantung marang sapira pitukonmu!


Catatan Diri, 2 Mei 2014
-Djati-‪

Minggu, 03 Agustus 2014

Titi Wanci

Jam berdetak pasti tanpa kompromi
Detik demi detik menjadi putaran waktu

Akankah jadi penonton, penggembira, cameo, figuran atau tokoh utama...

Antagonis ataukah protagonis peran yg dijalani?

Akankah siap atau tidak
Ketika tongkat estafet antar generasi
Kau terima dalam sejarah hidupmu?

Semua bergantung pada pilihan dan ikhtiarmu
Tuk mewujudkan pilihan hidupmu
Bukan pada orang lain, leluhurmu apalagi Tuhanmu!

Orangtua, guru dan sesepuh, hanya memberi dasar
Selanjutnya?
Terserah padamu!

Sih Gusti Kang Manitah tansah nyamadi marang kabeh tumindakmu
Ateges, apa kang denira upadi, iya apa kang disahake dening Kang Manitah!

-Djati-

#YenTumekaTitiWanciOraBisaSelak