Apa yg berbeda antara puasa hari pertama tahun ini dengan tahun lalu?
Suara corong mushallah dan masjid.
Beda?
Ya!
Tahun lalu, tadarusan mpe lewat tengah malem pake corong, jam 2-2.30an dah mulai rame mbangunin sahur diselingi qiraah mpe saat imsyak dilanjut adzan dan iqamat Shalat Subuh.
Tahun ini? Tadarusan jam 22.30an dah selesai, jam 3an baru mulai mbangunin sahur itu pun g sekenceng dulu dan hanya sesekali, cenderung sepi, hampir g ada selingan qiraah sampai tiba waktu imsyak. Setelah itu, baru qiraah, puji-pujian dilanjut adzan dan iqamat Shalat Subuh rame berkumandang.
Rupanya perkataan Pak Wapres, Pak Menteri Agama diikuti oleh para takmir mushallah dan masjid di daerahku. Entah di tempat lain. (Setidaknya untuk hari pertama Ramadhan tahun ini, hari berikutnya aku belum tahu).
Apakah mengurangi bobot bulan Ramadhan?
G kok...
Suasana yg cenderung sepi malah bikin hati jadi lebih tertata dan bisa lebih meresapi makna Ramadhan itu sendiri, palagi saat dengar istri membaca beberapa surat pendek ditutup Ayat Kursi... Maknyeees... Tu bagiku, entah bagi orang lain. Mungkin ini ku rasa karena aku g suka rame-rame (maaf, bising), semadya saja plus hawa malam yang dingin semingguan ini mpe kalau pagi pedhut mengambang pekat di atas desa dan persawahan.
Tu yang membuatku merasa Awal Ramadhan ini berbeda dengan tahun lalu, dari suasana lahiriah nembus ke batiniah.
Tahap akhir dari setiap Ramadhan lah yang sebenarnya akan berbeda atau sama dengan tahun-tahun sebelumnya.
Akankah hanya mendapat lapar dan dahaga tanpa ada perubahan pada perilaku menuju akhlak mulia, ataukah benar-benar berbeda dari sebelumnya? Bukan hanya bisa menahan lapar dan dahaga, akan tetapi juga benar-benar memperbaiki diri dan perilaku menuju akhlak mulia (meskipun seharusnya, tanpa ibadah Ramadhan pun hal ini harus tetap dilakukan), sehingga pada saat Idul Fitri benar-benar kembali Fitri?
Jujur saja, inilah tahap terberat dari Ramadhan itu sendiri.
Bisakah benar-benar mbengkas hawa nafsu ataukah hanya sekedar menjadi ritual rutin tanpa makna?
Jawabnya kembali pada diri kita sendiri dalam menjalani Ramadhan tahun ini dan tahun-tahun yang akan datang.
Selamat menjalani Ibadah Puasa Ramadhan dan ibadah lainnya tuk mengisi bulan penuh berkah ini bagi yang menjalani. Semoga memberi nikmat penuh berkah bagi kita semua, benar-benar menurunkan rahmat bagi seluruh alam semesta seisi. Amin amin amin Ya Rabbal 'Alamin.
Kamis, 18 Juni 2015
1 Ramadhan 1436 H
-Djati-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar